Sabtu, 12 November 2011

cerpen 4


Dia Yang Pergi
Oleh : Farhatul Aini

Kriiiiiiiiiiiiiinggggg…..
Bunyi alarm dari beker Kevin mulai membangunkannya, seperti memerintah agar cepat terbangun dari tidur pulasnya, sepertinya Kevin baru tertidur pulas tapi dia harus segera bangun dan beraktifitas lagi. Badannya masih terasa lemas dan malas tapi Kevin berusaha membangkitkannya dari pada nanti tiba-tiba mamahnya berteriak-teriak membangunkannya, malah akan menambah suasana yang tidak menyenangkan saja, karna pasti mamahnya akan berceramah “Kevin kamu sebagai anak laki-laki pertama mamah, harus memberikan contoh yang baik untuk ade kamu, terutama bangun pagi itu penting untuk membentuk kepribadian kamu.” Mamahnya memang sangat memanjakan anaknya, walaupun Kevin sendiri kadang risih dengan kelakuan mamahnya yang dianggapnya LEBAY.
Mahasiswa yang mengambil jurusan ekonomi, kini kuliahnya sudah semester 3. Setelah cuci muka, yang biasa Kevin lakukan di pagi hari adalah bermain basket di halaman belakang. Itu yang sering ia lakukan rutin di pagi hari. Lalu diantarkanlah adik perempuannya yang bernama Naila ke sekolah, tapi sebagai panggilan agar lebih didengar manja, Naila menyuruh semua orang memmanggil dirinya Lala.
“kaka ayoo dong buruan, Lala udah telat nih.”
“iya sebentar sayang.”
Waktunya mengantar adik kesayangannya ini pergi ke sekolah. Dikeluarkanlah motor ninja hitamnya dari garasi.
“eh ka, kaka udah punya pacar ya sekarang ? pokoknya pacar kaka ga boleh cantik, ga boleh nyaingin kecantikan Lala, nanti kaka lebih sayang sama pacar kaka dari pada sama Lala.” Sahut bocah umur 12 tahunan ini.
“Lala tau darimana ?”
 “itu di twitter kaka, ada yang mentions sayang-sayang, Lala kan selalu update gitu ga kaya kaka mahasiswa kuper jarang update.“
“waah kaka kan banyak tugas La, ga sempet buka-buka yang ga penting, tapi mungkin itu cuma teman kali.”
  “ah kaka bohong.”
“sudahlah Lala, kita jalan aja yuk.”
Ini pasti kerjaan Nessa, dasar anak SMA ga penting banget sih, sayang-sayangan di depan sebuah situt jaring sosial, kan bisa diliat banyak orang, gerutu Kevin dalam hati.
Dengan  motornya, Kevin antarkan Lala ke sekolah.
*  *  *
 Kevin ingat bahwa semalam ia menghabiskan waktu berkencan dengan seorang wanita yang kini sekarang menjadi bagian dalam hidupnya, walaupun hanya seorang pacar tapikan mereka sudah terikat sebagai seorang kekasih. Yah tepatnya pukul 20.26 semalam Kevin menyatakan cinta pada Nessa dan  Nessa pun tak enggan untuk menolak. Namanya Nessa, dia adalah siswi SMA Bakti Mandiri, yang dulu pernah menjadi sekolah SMA kevin juga. Gadis ini rupanya polos tapi memang menarik, mungkin itu yang membuat Kevin berani melangkah untuk menjadikannya seorang kekasih. Sebenarnya Kevin tak pernah berfikir panjang untuk menjadikannya sebagai pacar, entah apa maksudnya serius apa hanya untuk bersenang-senang seperti pacar-pacarnya yang lalu.
* * *
“ciyeh yang baru jadian.” Seru Riri dengan tiba-tiba menghampiri Nessa.
“hei Riri, iyaa ni ri gue bahagia banget sekarang.”
“iyalah tau Kevin kan cowok baik banget, ganteng lagi siapa sih yang ga bakal nolak dia.”
“bukan itu ri yang buat gue bahagia.”
“terus apa?”
“gue seperti ngrasain mencintai seseorang dengan tulus, sebelumnya gue ga pernah ngrasain ini, gue sangat bersyukur bisa milikin dia, dia cowok dewasa yang pasti bisa bimbing gue ke arah yang lebih baik.”
“ya loberuntung Nes, tapi lo juga harus hati-hati, walaupun udah lama kenal dia, tapi kan lo belum lama menjalin hubungan yang statusnya berpacaran.”
“okeh-okeh sip sayang, udah yu masuk udah bel nih.”
* * *
                Disuatu hari saat hubungan mereka sudah terjalin beberapa waktu, yang bulan-bulan sebelumnya mereka lalui dengan penuh rasa cinta dan kasih. Hari ini tepatnya hari rabu, jadwal kuliahnya yang pagi membuat Kevin berniat ingin mengajak jalan Nessa.
Bel berbunyi, raut muka siswa-siswi Bakti Mandiri yang sudah terlihat membosankan kini berubah menjadi tampak lebih cerah.
“ri, kamu pulang duluan aja yaa.”
“laah kenapa, kamu gamau pulang bareng aku lagi atau ada perlu biar aku anter deh yang penting aku ga pulang sendiri.”
“bukannya itu ri, aku ada janji sama Kevin, masa kamu juga mau ikut si?”
“oh, ada janji dengan someone, yauda deh aku pulang sendiri aja, hati hati ya sayang good luck buat kencannya.”
“okeh sip-sip.”
Tanpa berbasa-basi lagi Nessa langsung menuju halte sekolah dan menunggu Kevin yang janji akan menjemputnya. Sudah beberapa menit tapi sosok Kevin belum muncul juga, dibuat rasa khawatir cuaca yang tidak mendukung sedikit-sedikit awan berwarna gelap berdatangan membuat Nessa tambah was-was, karena gadis polos ini seperti alergi dengan air hujan, sebentar saja ia bermain-main dengan airnya, tubuhnya tak akan sehat lagi, akan dirasanya pusing dan jatuh sakit keesokannya. Segeralah ia buka ponsel dan mengirim pesan singkat.
Sayang ada dimana ? ade udah nunggu nih.
hanya sebuah pesan singkat kecil namun balesan pesan itu sangat diharapkan Nessa.
Pukul 02.30 tepatnya, disitulah kejenuhan dan rasa khawatir lebih terasa, tanpa berbasa-basi lagi Nessa langsung menekan tombol call pada kontak layar handphone-nya  yang bernama Kevin. Hasilnya tidak ada jawaban, hal yang sangat tidak diharapkan oleh Nessa.
Cuaca semakin tidak bersahabat, langit mulai mengeluarkan airnya sedikit demi sedikit. Namun Nessa masih mengharapkan Kevin akan datang dan segera menghapus rasa ketakutan yang ada dalam dirinya sekarang. Akhirnya yang ditunggu datang juga, dari arah jalan disana Kevin melaju motornya dengan cepat dan berhenti dihadapan Nessa.
“maaf ya de, kaka tadi ada tambahan jam kuliah dan ga sempet ngabarin ade.”
“iya gapapa kaka.” Jawab Nessa dengan senyuman penuh cinta.
“cepat pulang yuk, nanti hujannya semakin deras.”
Tapi berbasa-basi lagi Nessa langsung menaiki motor Kevin. Namun ketika di jalan hujan semakin deras mengguyur mereka, dan tiba-tiba motor Kevin berhenti.
“ada apa ka tiba-tiba berhenti?”
“kita berteduh dulu ya, nanti kamu sakit Nessa.”
“tapi kaka kan harus cepet pulang, Nessa ga mau kaka dimarahin”
“yaudah, pake jaket kaka yah, biar Nessa ga sakit.”
“tapi kaka?”
“udah jangan ngelak nurutin apa kata kaka sayang.”
Tanpa berbasa-basi lagi, Nessa langsung mengenakan jaket yang diberikan Kevin, motor yang akan melaju kencang, membuat tangan Kevin menaraik tangan Nessa ke depan lingkar pinggangnya, Nessa merasakan ada sesuatu yang bergejolak beda dalam perasaannya.
* * *
Beberapa minggu telah berlalu, lika-liku dalam kehidupan Nessa tak ada yang berubah, namun sikap Kevin hari ini sangat aneh, beberapa hari ini Kevin tak pernah mengabarinya. Nessa memutuskan untuk menemui Kevin di rumahnya, walaupun tujuannya hanyalah mau mengembalikan jaket Kevin.
Setelah sampai di rumah Kevin, keluarlah anak kecil yang cantik dan menggemaskan rupanya.
“kaka cari siapa?”
“cari Kevin, Kevinnya ada?”
“oh, pasti kaka ka Nessa ya pacarnya ka Kevin?”
“iya bener, ko ade tau?”
“iya dong Lala kan suka update di twitter gitu, ka Kevinnya belum pulang, ga biasanya si, kaka masuk aja yu.”
“ga usah deh cantik, kaka mesti buru-buru pulang nitip ini aja ya buat ka Kevin.” Nessa kasikan jaket itu pada Lala.
“baik kaka, sampai jumpa kaka cantik.”
Setelah Nessa pergi, datanglah dari sebuah motor yang melaju agak kencang.
“hei kaka, tadi ka Nessa datang kesini nitip ini buat kaka.”sahut Lala buru-buru
“Nessa? sudah lama?”
“baru aja pulang ka”
Tanpa berbasa-basi Kevin langsung melaju dengan motornya.
Di jalan dia melihat Nessa yang masih mengenakan baju seragam, dan sedang menunggu sebuah Taxi.
“Nessa.”teriak Kevin
“kaka.”
“ikut kaka yuk sebentar.”
“mau apa ka?”
“udah naik aja.”
Nessa langsung mengikuti apa yang diperintah Kevin. Tibalah disuatu taman tak jauh dari rumah Kevin. Disitu mereka duduk di sebuah kursi panjang berwarna putih.
“Nes, bagaimana kabar kamu.”
“baik ka, kaka kemana aja si ?”
“maaf ya Nes, mungkin kaka banyak salah sama Nessa, tapi kaka rasa hubungan kita ga bisa berlanjut.”
Ditaman yang indah dengan cuaca yang mendung dan sebentar lagi langit pasti akan mengeluarkan sebuah butir-butir cairan yang membasahi sekitar bumi, disitulah saksi berakhirnya kedua insan ini.
* * *
                Hari ini hari saat pengumuman kelulusan SMA Bakti Mandiri, tak sabar Nessa melihat tulisan yang di tempel disebuah papan pengumuman yaitu tulisan yang menyatakan dia “LULUS” dan itu artinya Nessa bakalan jadi seorang MAHASISWA.
“ri gue lulus” sorak girang pada sahabatnya itu
“gue juga Nessa.”
Kebahagiaan terpancar dari keduanya, tak sia-sia perjuangan yang mereka lakukan untuk sebuah masa depan yang akan mereka raih. Dari sebuah ponsel Nessa nampaknya ada pesan masuk yang tak asing baginya.
selamat ya adeku sayang, atas kelulusan kamu :*
wajahnyapun langsung memerah kegirangan.
“ciyeh pasti sms dari Kevin, senyum-senyum gitu.”
“iya nih ri, dia ngucapin selamat gitu, berarti dia inget ini hari kelulusan gue.”
“itu tandanya dia masih sayang sama lo, kenapa ga balikan aja sih kalian?”
“engga ri, dia sayang sama gue cuma sebagai ade, ga lebih.”
“dia kan udah punya ade, ga mungkinlah kalo dia mau punya ade lagi.”
“tapi nyatanya gitu.”
“udahlah gausah dibahas, gue gamau kebahagiaan kita dirusak gara-gara hal yang udah bikin lo sakit.”
* * *
Mereka memang putus dalam sebuah ikatan berpacaran, namun kasih sayang Kevin masih sangat dirasakan, berbulan-bulan Nessa mengalami hal ini namun tanpa kepastian dan kejelasan dalam sebuah hubungan yang mereka jalani.
Kesakitan yang begitu menusuk kini dirasakan Nessa tiap harinya, tak bisa ia membayangkan akan indahnya cinta yang ia rajut bersama mantan kekasihnya itu. Luka bertubi-tubi namun kini saatnya Nessa membuka diri, dan melupakan semua yang terjadi walaupun mengandung makna yang sangat berarti dalam hidupnya.
Untuk menghilangkan itu semua, Nessa bertekad untuk kuliah diluar kota tanpa memberitau Kevin, tepatnya besok Nessa akan berangkat menuju Surabaya.
“lo yakin Nes, ga ngasih tau Kevin.”
“iya, gue kan pergi buat ngelupain dia juga, kalo saat gue pergi ketemu dan ada salam perpisahan sama dia, gue bakal keinget terus sama dia.”
“yaudah kalo itu mau lo.”
“gue mau nitip ini ya, kasiin kalo dia nanti nyariin gue.”
Sebuah CD yang yang nampaknya itu akan menggambarkan sebuah perasaannya.

* * *
Kini tiba waktunya berminggu-minggu Kevin tak mendapatkan kabar Nessa, awalnya Kevin hanya merespon biasa saja, dia berfikir mungkin Nessa sudah bosan dengannya atau dia sudah mendapatkan penggantinya. Namun dia mendapatkan kabar dari adiknya bahwa di twitternya Nessa, terdapat sebuah tweets yang menyatakan dia sedang berada di Surabaya. Kevin langsung menghubungi Nessa tapi tak ada jawaban. Ia memutuskan untuk menemui Riri sahabat Nessa.
“jadi Nessa beneran kuliah di Surabaya, tapi kenapa dia ga pernah bilang?” Tanya Kevin setibanya dia tau bahwa Nessa benar-benar pergi.
“Nessa ga ingin kaka tau, karna dia pergi sekaligus ingin menyembuhkan lukanya yang kaka buat, kaka ga pernah sadar si apa yang kaka lakukan itu benar-benar egois, kaka ingin bahagia, tetapi Nessa hanya mendapatkan harapan palsu dari kaka.”
Termenung, ternyata perkataan itu benar-benar menusuk hati Kevin.
“Nessa hanya menitipkan ini buat Kaka, dia bilang aku boleh ngasiin ini ke kaka kalo kaka nyariin dia.”
Diambilah sebuah CD itu, sampai dirumah Kevin langsung memutarnya. CD itu berisikan sebuah lagu-lagu yang menggambarkan isi hati Nessa pada saat ia sedang mengingat kisah lalunya. Membuat hatinya tergoyah dan menyadari bahwa kini orang yang menyayanginya dengan tulus telah pergi.
* * *
“ri tolong dong bantu kaka, biar bisa ngobrol dengan Nessa.”
“tapi ka, aku ga mau bikin Nessa mengingat semuanya, mungkin disana dia telah melupakan kaka, dan sekarang akau mau ngembaliin dia ke masa lalunya, rasanya tidak mungkin.”
“tolong ri, kaka benar-benar nyesal, ini mungkin yang terakhir.”
Dihantui rasa bersalahnya Kevin selalu berusaha membujuk Riri
“hei Riri.” Dijawablah telpon sahabatnya itu disana
“ini Ka Kevin Nes”
Nessa agak kaget bahwa yang berbicara dengannya itu disana adalah orang yang amat ia rindukan. Merasa canggung untuk menjawabnya, iapun hanya terdiam.
“kenapa Nessa pergi tanpa ngasih tau kaka, Nessa jahat ya sekarang, Nessa gamau berteman sama Kaka.”
“maaf kaka, waktu itu Nessa takut ganggu kaka.”
“Nessa sama sekali ga pernah ganggu kaka, Nessa kini kaka udah tau semuanya, kaka juga udah denger CD yang Nessa kasih, kaka Cuma mau bilang, Nessa jangan pergi lagi dari kaka, kaka merindukan Nessa.”
Perkataan itu membuat butiran air mata membasahi pipi Nessa tanpa Kevin ketahui.
“Nessa juga merasakan hal yang sama, tapi Nessa ga bisa kembali kaka.”
“kenapa, apa Nessa benci sekarang sama kaka.”
“engga sama sekali ka, buat Nessa kaka adalah bagian hidup terindah Nessa, tapi Nessa sadar, Nessa bukan orang yang kaka pilih untuk hidup kaka.”
Dari jauh disana sambungan telefon itupun terputus.
* * *
Semua hal yang terjadi membuat pelajaran bagi Kevin akan kehidupannya, berhenti membuat sebuah kesalahan besar, dan selalu belajar dari sebuah penyesalan, kini cinta yang dianggapnya sebuah permainan, menjadi cinta yang penuh arti dan banyak pembelajaran. Sesuatu penyesalan dalam hatinya berkata
“jika aku diberikan suatu pilihan apa yang aku inginkan, walaupun semua pilihan itu penting dalam hidupku, namun hanya satu keinginan dalam hidupku maafkan aku dan kembalilah kepadaku.”

---the end

Kamis, 27 Oktober 2011

Temani dalam mimpiku

Temani dalam mimpiku
Ku rindukan dia disini
Hanya bersama lembaran kertas
yang menggambarkan wajah yang serupa
namun wajah itupun
tak pernah ku lihat dengan mata menganga
hanya bisa ku lihat dengan mata terpejam dan hati tenang
aku menyukai malam
dengan malam aku bisa bertemu dengannya
tapi terkadang pun tidak
indahnya bila ia datang
kecewanya di pagi hari saat mata terbuka
ketika tidak mengingat hal apapun
yang terjadi saat mimpi malam
datanglah bayangan bunda
walaupun hanya mengisi tidurku
temani aku walau hanya sebatas cerita mimpi kecil
belai dan sapa manja aku
seperti layaknya kau hidup kembali
dan Tuhan
izinkanlah dia pergi dari surgamu
hanya untuk menemaniku terlelap
ketika malam datang

Sifat & karakter cewek gemini

Sifat dan Karakter Cewek Gemini

Cewek yang berpenampilan menarik, dengan kepandaian hebat, wanita yang sangat menarik. Ia bergerak cepat dan ia tidak dapat duduk atau berdiri diam dalam jangka waktu lama. Ia mampu melakukan banyak hal dan melakukannya secepat mungkin. Jika seseorang berkencan dengannya, mungkin dia akan merasa sedang berkencan dengan banyak wanita pada saat yang bersamaan.

Seseorang tidak akan dapat mengikatnya dengan kata “Cinta”,karena ia memang peduli dengan cinta, tetapi hal itu bukanlah faktor utama dalam kehidupannya. Orang tersebut harus dapat menyesuaikan diri denganya supaya dapat mengenal banyak karakter yang dimilikinya. Ia adalah wanita pemimpi yang memiliki banyak impian. Ia selalu ingin belajar mengenai sesuatu yang baru setiap saat.

Walaupun dia memiliki karakter 2 in 1, ia cukup beruntung dalam hal cinta. Untuk mengejarnya, pasangannya harus mengerahkan semua kemampuannya. Bahkan ketika dia sudah menyukai pasanagan itu dan terpesona oleh kemampuannya, ia juga akan melihat dan menyelidiki sisi buruknya, karena hal ini adalah sifat alaminya.
Ia mampu menangani semua macam emosi yang campur aduk tanpa harus mengganggu atau memperlihatkannya kepada pasangannya. Ia dapat membuat pasangannya gembira dengan bersikap layaknya seekor burung kecil.

Perbincangan dengannya tidak akan membosankan. Ia mampu berbicara dengan seseorang mengenai topik apa pun.
Dia akan mampu membuat pasanagnnya merasa menjadi cowok paling beruntung di dunia. Dia mampu membuat pasangannya merasa bahwa ia membutuhkan semua perhatiannya,tetapi begitu dia ingin sendirian, dia mampu berdiri teguh dan tenang. Ia dapat menjadi teman baik dan berbicara kepadanya mengenai apa pun.

Ia dapat mengikuti semua aktifitas pasangannya dengan energi yang sama seperti yang pasangannya punya. Ia adalah orang dengan pemikiran dan kemampuan belajar yang cepat. Ia dapat melihat arah proyek pasangannya dan dia dapat memberi nasihat yang sangat baik. Jika dia berpikir bahwa pasanagnnya tidak menginginkan dirinya hanya untuk dia, maka ia hanya akan bertindak layaknya teman baik saja,seorang wanita yang “cool”.

Ia dapat dengan mudah membuat seorang pria jatuh cinta kepadanya. Moodnya yang selalu berubah adalah “pesona”bagi banyak pria. Ia dapat saja tertawa terbahak-bahak selama 2 menit dan kemudian terdiam membisu. Ia ingin hanya menemukan 1 cinta sejati saja, dan ia ingin menemui pria idamannya. Ia berharap banyak, bahkan terkadang terlalu banyak.Ia selalu menunggu kedatangan seorang “kesatria tampan” bahkan pada saat ia telah memiliki seorang pacar. Ia bisa saja jatuh cinta atau menyukai orang lain pada saat bersamaan. Jika pasangannya putus dengannya, ia tidak akan lupa dalam jangka waktu pendek, karena perubahan adalah sifat alaminya.

Wanita Gemini lebih banyak menyakiti hati pria daripada wanita zodiak lainnya. Karena dia seorang pemimpi dan selalu menunggu kedatangan kesatria tampannya, maka kehidupan cintanya benar-benar rumit atau bahkan berantakan. Ia tidak pernah suka menulis surat panjang lebar, jadi jika seseorang menulis surat, dan ingin mendapat jawaban secepatnya dari dia, jangan pernah berharap banyak.
Karena dia memiliki kepribadian berganda dan banyak ide, maka ia tidak suka untuk menuliskannya. Karena ia tahu, bahwa ia berpikir, hari ini dan besok belum tentu sama.

Ia dapat berkomunikasi dalam lebih dari 1bahasa, seseorang dengan bakat linguistik luar biasa.Jika ia ingin mengatakan komentar buruk kepada seseorang,dia tidak akan mengatakannya langsung.Tetapi ia akan mengatakan mengenai banyak hal, dan secara tidak sengaja akan mencapai subyek yang ingin dicapainya tanpa menyinggung persaan orang tersebut. Biasanya dia tidak akan berbohong. Ia akan bekerja keras dan sekali-kali akan mengambil istirahat panjang. Ia tidak pernah merasa puas dengan kondisi kerjanya sekarang, dengan uang, atau reputasinya sekarang, ia selalu ingin mendapat lebih lagi.

Jangan pernah tanyakan dia, apa sebenarnya hal yang bisa memenuhi semua keinginannya, karena dia tidak akan pernah menjawab. Begitu anda mengenal dia,dia akan menjadi orang yang mendukung dan selalu siap di samping anda. Ia memiliki impian yang indah, dan ia menginginkan adanya orang yang memiliki keinginan dan kemampuan yang sama dengannya, yang akan selalu bersama mendampingi dia.
 


Gen22.blogspot.com

Curhat (lagi)

Aku  masih percaya arti ketulusan
Yang mungkin disuatu saat nanti
Akan mendatangkan suatu keajaiban
Dengan tulus mencintaimu
Aku punya banyak harapan
Dan keyakinan itu memang ada
Semoga Tuhan masih berbaik hati
Disaat sekarang kau selalu tak peduli
Bahkan tak ingin membuat suatu hubungan
Yang mengikatkan adanya cinta tulus dariku
Mungkin disuatu saat nanti kau berubah
Menjadi lebih dewasa
Mengerti akan arti ketulusan
Dan kita bisa merajut ikatan cinta kembali
Jika Tuhan menghiraukannya
Aku tidak pernah menyesal
Karena aku benar-benar
Diajarkan sesuatu yang tak bisa ku dapatkan
Ku jadikan semua sebagai pelajaran
Pelajaran arti kesabaran
Walaupun menyakitkan

Curhat 1

 Pikirkan aku saat kau bahagia
Sedikit saja mengertilah
Ada seseorang yang tersiska dengan kebahagiaanmu
Apa kau begitu tega ?
Apa kau tidak punya perasaan ?
Cobalah sedikit mengerti orang lain
Entah siapapun itu
Orang tua, sahabat, saudara,
Terutama orang yang pernah kau sakiti
Kau tidak pernah merasa pernah menyakiti
Tapi orang lain merasa tersakiti
Setidaknya jika kau masih mempunyai rasa manusiawi
Kau tak akan tega melakukannya
Maaf tidak cukup
Jika hati ini masih merasakan pendetitaan
Yang kau buat tanpa dosa
Aku disini masih menunggu kepastian
Dengan kesetiaanku ku perjuangkan cinta ini
Sekali lagi ku mencoba
Walaupun masih menyimpan sakit
Yang kau buat secara bertubi-tubi


Waiting For You

Waiting For You
Oleh : Farhatul Aini
Disini aku masih menunggu, bulang Mei minggu ke 3, tepatnya ketika dia pergi meninggalkan bumi kota kelahirannya. Jam ku sudah menunjukan pukul 11.00, ohh tidak sebentar lagi ketika aku tak bergegas pergi, aku akan terlambat dan itu artinya bisa saja aku harus menunggu tepatnya bulan Mei yang akan datang.
Turun dari taxi yang ku naiki bersama abang supir yang ramah, aku segera berlari menuju Bandara, aku tugggu dia, laki-laki berbaju coklat yang tinngginya kira-kira 180 meter, itu saja yang ku ingat dan masih terbayang jelas ketika ia pergi dan menuliskan sebuah surat yang berisikan dia akan datang mengenakan baju coklat. Namun bukan hanya laki-laki berbaju coklat yang keluar dari Bandara saja yang ku amati, semua laki-laki ku perhatikan satu persatu, namun dari semua laki-laki bukan dia, bukan dia dan bukan DIA.

“Pak, apa semua penumpang dari Singapore sudah cek out ?” Tanya ku pada seorang petugas Bandara

“Ya non, semuanya sudah cek out, nona masih menunggu laki-laki berbaju coklat itu ?” jawabnya dengan ramah

“Iya pak, ya sudah kalau begitu terimakasih.”

“Iya sama-sama nona cantik” kasihan sekali nona itu, sudah 3 kali bulan Mei ia mencari seorang laki-laki berbaju coklat . gumam petugas bandara itu dalam hatinya.
 
Ya tepatnya 3 kali bulan Mei Neila menunggu, bolak-balik ke Bandara ketika sudah waktunya minggu ke 3, menunngu Yoga yang pergi meninggalkannya untuk meraih masa depan, dia melanjutkan pendidikannya di Singapore. Ketika pergi dia menitipkan sebuah surat yang berisikan ia akan datang kembali.
Ketika Yoga tidak datang pada akhir minggu ke 3, perasaan kecewa memang ada, ingin rasanya aku marah, kesal, seperti aku dipermainkan. Tulisan surat yang menjajikan ia akan datang apa hanya sebuah tulusin tak berarti, apa dia tulis tidak berdasarkan makna cinta. Tapi dengan ketulusan hati keputusanku akan menunngu Yoga sampai ia datang menyapaku kembali dengan senyumannya yang membuat kesempurnaan. Karena aku sangat mencintainya, dia adalah bagian dalam hidupku, walaupun kini ia jauh entah dimana tapi aku yakin dia akan datang.
Walaupun Yoga memang tidak pernah menyatakan cinta pada Neila, tapi kedekatan mereka sudah melebihi seorang teman atau sahabat, bahkan Neila merasa Yoga adalah ciptaan Tuhan untuk pendamping hidupnya. Sejak memutuskan melanjutkan pendidikan ke Singapore, awalnya Yoga masih sering mengabari Neila namun 1 tahun terakhir, dia tidak pernah mengabari Neila lagi.
Aku pergi ke tempat dimana bisa menenangkan hatiku, sebuah Danau yang cantik tempat dimana aku sering bersama Yoga dulu, ketika aku rindupun aku selalu ada disana, tapi kini perasaan kecewaku entah kenapa begitu mendalam, aku telfon saja Kevin dia adalah sahabatku sekaligus juga sahabat Yoga.

“halo Kevin, bisakah kau menemaniku, aku benar-benar butuh seseorang  ?”

“okeh cantik pasti kau sedang ada disana danau cantik kenanganmu bersama Yoga, aku akan segera kesana”

Kevin memang selalu baik padaku, selalu ada waktu pula buatku, sampai dia hafal betul tempat dimana jika aku sedang bersedih. Ditempat ini kursi yang sudang berwarna coklat tua, agak rapuh aku duduk memangdang kenangan seakan itu adalah nyata, ku pejamkan mata sejenak. Seperti ada sosok Yoga yang menemaniku duduk disampingku, memanjakanku, semuanya masih terasa begitu hangat, mengenang sebuah kenangan yang sangat dikenang.
Oh terasa ada tangan lembut yang menutupi mataku,

“Hei ini siapa ?”

“Coba tebak ?”

“YOGA !!”
 

Tangan itu langsung terlepas dari mataku,  tiba-tiba orang itu  menampakan dirinya .

“Ah Kevin ku kira kamu Yoga ?”jawabku dengan rasa kesal, karena yang datang itu bukan Yoga.

“Ya ga mungkinlah, Yoga kan sudah bahagia di….” Tiba-tiba mulut Kevin berhenti berbicara.

“Bahagia dimana Kevin ? Ayo lanjutkan perkataanmu tadi ! apa maksudmu berkata begitu ?” Deretan 
pertanyaaan terlontar dari mulutku.
 

Kevin hanya terdiam.
 

“Jawab Kevin, jawab, jawab !!” Aku terus mengoceh sambil merengek meminta Kevin agar menjelaskan perkataan itu.
 

“Maksudku, lupakan sajalah Yoga barangkali dia sudah bahagia disana, dia sendiri juga tak pernah mengabarimu lagi bukan ?”

“Apa maksudmu Kevin, dia janji akan datang padaku, dia tak mungkin berkhianat, dia cowok dewasa yang ga bodoh, pasti semua perkataannya bisa dia pertanggungjawabkan.”

“Neila liatlah disini banyak orang yang menyayangimu, buat apa kau menunggu seseorang yang tak pasti  ?“ Bentak Kevin tiba-tiba

Bentakan Kevin membuatku sangat emosi, kenapa dia bisa seperti itu, rasanya dia sangat tidak suka aku menunggu Yoga, aku tau Kevin memang suka padaku, tapi sebelumnya dia tak pernah seperti ini.
Dari tasnya Kevin menyodorkan salah satu benda seperti kertas berbentuk kotak cantik, berwarna coklat dibalut dengan pita pink, layaknya seperti undangan pernikahan saja . sangat cantik, warna coklatnya begitu manis, tambah mengingatkanku pada Yoga yang menyukai warna coklat, tapi hatiku seperti menolak untuk melihat benda cantik itu.

“Apa itu Kevin ?” tanyaku penasaran

namun Kevin tidak berkata apa-apa hanya menyodorkannya saja kepadaku, lalu ku ambil.
tertuliskan sebuah nama di depan benda cantik itu, tak asing lagi bagiku . Tepatnya di dekat pita berwarna pink.

The wedding
Yoga Hilman Aldiano
And
Rachel Rafa Amandla

Melihat benda cantik yang tadi membuatku benar-benar terpesona, kini langsung berubah menjadi kemuakan, aku seperti sedang bermimpi, karena aku tidak mampu dihadapkan dengan kenyataan yang begitu membuat dadaku sesak.

“Apa maksud semua ini Kevin, kamu ingin mempermainkanku, Yoga tak mungkin melakukan ini semua, dia janji akan datang padaku !” Protesku kepada Kevin sambil menahan tangisku yang akhirnya pecah.


 “Yoga mengirimkan undangan ini dari 5 bulan yang lalu, waktu itu aku ingin memberikannya padamu, tapi aku dilarang oleh ibumu, kata ibu cari waktu yang tepat untuk memberitaumu karena pada saat itu kamu sedang Ujian Semester, ibu tidak ingin konsentrasi belajarmu hilang gara-gara ini semua, kamu pasti akan shock.”Jawab Kevin menjelaskan semuanya dengan lancar seperti sudah ia hafalkan sebelumnya.



“Terus kata kamu ini waktu yang tepat, setelah dia menikah, dan aku merasakan sakitku menunggu, dan kini yang aku tunggu, telah melupakanku, kini dia bahagia dengan orang lain, kau kira dengan kau mengatakan sekarang membuatku tidak shock, membuatku terus berkonsentrasi.” aku hanya menangis dan 23mengoceh.
Kevin terdiam dan aku hanya menangis. Dengan beberapa waktu yang lama kemudian Kevin memeluk pundakku, membawa kepalaku bersandar dibahunya walaupun aku terus merintih dan menangis.
Tiba-tiba Kevin mengeluarkan suara.


“Kau harus liat Neila, dia bukanlah seorang yang dewasa yang kau kira baik, jika dia baik dia takan membuatmu menangis karnanya, dia tak akan membuatmu menunggu tanpa kepastian. Dia hanya mempermainkanmu, bukan aku bermaksud menjelaskan keburukannya, namun kau harus liat siapa orang yang menyayangimu dengan tulus, menunggumu walaupun tanpa kepastian, namun dia hanya akan berfikir kesetiaannya adalah sebuah keputusan. Kau harus liat siapa yang ada disaat kau sedang terpuruk, bukan selalu ada saat kau sedang bahagia, sesungguhnya dialah yang mencintaimu Neila.”


Sepertinya Kevin sedang membandingkan dirinya dengan Yoga, memang benar yang dikatakan Kevin itu adalah perbandingan dirinya dengan Yoga. Namun perasaanku tergoyah hatiku seperti didorong untuk sadar dan membuka hati kepadanya.

“Nei, apakah kau tau perasaanku sekarang ?” Tanya dia tiba-tiba
Sebenarnya aku masih malas menjawab, namun aku berusaha menghargainya.

“Tidak”. Jawabku singkat, karena masih malas berkata-kata.
 

“Aku sedih melihatmu seperti ini, menangis, merintih, apakah kau benar-benar putus asa ?”

“Benarkah kau sedih?”

Tangan lembut Kevin membaluti tanganku yang gemetaran dan ia berkata,

“Ya Nei, aku benci kamu menangis karena Yoga, lelaki yang telah membuatmu terluka.”

“Apakah kamu senang, jika aku tidak menangis lagi ?”

“Tentu aku senang, aku bahagia karena kau tidak menangisi orang jahat itu Nei.”

 “Kenapa kau begitu baik padaku Kevin ?”

“Karena berbuat baik itu sesuatu yang Tuhan sukai, aku ingin Tuhan suka apa yang ku lakukan padamu, menolongmu adalah suatu keinginanku, aku tidak ingin membuat orang yang ku sayang terluka.”

 “Aku memang bodoh ya Vin.” Ujar Neila seperti perasaan menyesal.


“Apa maksudku Nei ? kamu mau merendahkan diri atau mau nyindir aku ? jelas-jelas kamu selalu masuk peringkat 3 besar kalo di sekolah, kamu juga sering ikut olimpiade.” Jawab Kevin dengan memotong pembicaraan Neila.

“Ya aku memang tidak bodoh dalam masalah pendidikan, namun aku tidak cukup pintar untuk menyadari siapa yang benar-benar mencintaiku.”

“Maksud kamu Nei ?”

“Aku baru sadar Vin, kalo kamu yang mengerti aku selama ini.”

Hati Kevin benar-benar sangat bahagia disitu, tak menyangka Neila akan berkata begitu.

“Aku senang kau akhirnya sadar akan hal itu Neila, tapi kalo sekalipun kamu belum menyadarinya, kesetiaan ini akan selalu menunggu Nei.”

“Tapi sekarang aku sudah sadar Vin !”
Tak butuh menunggu waktu lebih lama lagi, rasanya Kevin harus benar-benar menyatakan cinta.

“Selama aku menunggu penantianku, aku serahkan semua keputusan kepadamu, karena kamu yang menjadi penentu semuanya, apakan kamu mau bersamaku, membuka lembar kehidupan yang baru, melupakan masa lalumu, menjadi bagian hidupku Neila ?” Alunan kata-kata itu keluar dari mulut Kevin, dia tidak pernah menghafal semua kosa kata itu, namun muncul sendiri di dalam otaknya secara tiba-tiba.
Debaran jantung Kevin lebih kencang, inilah sebuah keputusan akhir akan penantiannya.

“Aku mau Kevin .”

Jawab Neila sambil memeluk bagian tubuh Kevin, tangannya melingkari bagian belakang punggungnya, pelukan pertama yang erat di dasari dengan cinta, pertama kali Kevin rasakan dari seorang Neila Astrid Tania. Hal yang samapun Kevin Albi Sananta lakukan kepada Neila.

Sesungguhnya penantian itu menunggu jawaban atas rasa penasaran yang selalu menghampiri.
-the end-

Catatan lama telah usang

Catatan lama telah usang
Ketika mengingat masa yang lalu
Ternyata sudah cukup lama
Rasanya tak pantas jika aku memikirkannya lagi
Secercah harapan kecilpun bersih
Semuanya tlah hilang
Cinta dihati yang masih tersimpan
Harus segera ku buang
Sangat tak pantas jika masih ada yang membekas
Buku lama yang menyimpan sebuah kenangan bahagia
Kini telah kusut, lecek, dan tak berbentuk rupa
Karena jika aku mengingatnya dan menangis
Akan ku buang, lempar kesana kemari tak hentinya
Namun jika aku sedang merindukan kisah yang lalu itu
Ku elus manja semua bagiannya
Kini semua cerita itu harus ku singkirkan
Semuanya hanya merusak hidupku
Yang dulu bahagia sekarang seperti mati rasa
Akan ku hapus catatan lama ku
Semuanya harus berdebu
Dan kini kau hanya menjadi catatan
Sedikit gumpalan cerita yang tlah usang.